Audit sistem informasi akuntansi

January 6, 2011

Audit Sistem Informasi merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien (Weber, 2000). Pengertian ini selaras dengan tujuan audit mutu internal dalam ISO 9001:2000. Audit Sistem Informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain: Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Pada dasarnya, Audit TI dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Pengendalian…

pertanyaan Diskusi

January 6, 2011

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0;…

Penggelapan Uang di Greator Providence Deposit and Trust

December 1, 2010

Pada suatu sabtu sore di musim semi tahun 1988, Nino Moscardi menerima surat tanpa pengirim di kotak posnya. Moscardi, Direktur Utama Greater Providnce Deposit and Trust, kaget ketika membaca berita bahwa seorang pegawai di bank memasukkan pinjaman palsu. Pada hari seninnya, Moscardi mengarahkan auditor internal bank untuk menyelidiki transaksi tertentu yang dirinci dalam surat terebut. Penyelidikan mengarah ke James Guisti, manajer kantor cabang North Providience dan pegawai yang telah bekerja selama 14 ahun yang pernah bertugas sebagai salah satu auditor bank tersebut. Guisti kemudian dinyatakan bersalah menggelapkan uang sebesar 1,83 juta dolar dari bank tersebu melalui 7 pinjaman fiktif yang dikeluarkan selama periode tiga tahun. Dokumen-dokumen pengadilan menyingkap berbagai rincian mengenai skema penggelapan uang yang dilakukan oleh Guisti. Contohnya, pinjaman palsu yang pertama ditulis pada bulan April 1985 sebesar $10.000. Semua pinjaman berupa catatan 90 hari yang tidak memerlukan jaminan dan berkisar antara $10.000 sampai $63.500. Guisti menciptakan semua pinjaman tersebut; ketika satu pinjaman jatuh tempo, dia akan mengeluarkan pinjaman baru, atau menulis ulang yang lama, untuk membayar pokok pinjaman atau bunganya. Beberapa pinjaman telah ditulis ulang sebanyak lima atau enam kali. Ke-67 pinjaman tersebut dikeluarkan dengan menggunakan berbagai nama, termasuk nama gadis istrinya, nama ayahnya, dan nama dua orang temannya. Orang-orang itu membantah telah menerima dana yang dicuri tersebut dan menyatakan tidak mengetahui apapun mengenai penggelapan uang tersebut. Selain itu satu pinjaman menggunakan nama James Vanesse, yang menurut polisi tidak ada orang yang memiliki nama tersebut. Nomor jaminan social untuk aplikasi pinjaman atas nama Vanesse adalah nomor seorang wanita, dan nomor teleponnya merupakan nomor dealer mobil di North Providience. Menurut Lucy Fraoioli, staf pelayanan pelanggan yang turut menandatangani cek untuk lima nama yang digunakan Guisti untuk mengeluarkan pinjaman, Guisti adalah supervisornya dan dia mengira tidak ada yang salah dengan cek tersebut, meskipun dia tidak mengetahui kelima orang tersebut. Marcia Perfetto, kepala teller di cabang tersebut, menyampaikan ke polisi bahwa dia telah mencairkan cek untuk Guisti yang dibuat untuk empat dari lima orang tersebut. Ketika ditanya apakah dia memberikan uang tersebut ke Guisti ketika mencairkan cek tersebut, Marcia menjawab, :Tidak semuanya sekaligus,” meskipun dia tidak dapat mengingat pernah memberikan uang kepada keempat orang tersebut, yang katanya tidak dia kenal. Menurut laporan berita, Guisti memiliki otorisasi untuk menyetujui pinjaman konsumen sampai suatu batas jumlah tertentu tanpa harus meminta persetujuan dari komite pinjaman. Hal itu merupakan praktik industry yang standar. Batas pinjaman yang dapat disetujui langsung oleh Guisti adalah $10.000 sampai bulan Januari 1987, yang kemudian dinaikkan menjadi $15.000. Pada bulan Februari 1988 batas tersebut naik lagi menjadi $25.000. Akan tetapi, bebrapa pinjaman tersebut, termasuk yang berjumlah $3.500, jauh melebihi batas yang ditentukan. Selain itu, semua aplikasi pinjaman seharusnya disertai dengan laporan mengenai sejarah kredit, dan seharusnya dihentikan oleh staf analis kredit pada kantor pusat bank tersebut. Laporan berita memunculkan beberapa pertanyaan mengenai mengapa peniuan tersebut tidak dideteksi lebih awal. Petugas pemerintah Negara bagian telah memeriksa buku bank itu pada bulan September 1986. Auditor internal bank itu juga gagal mendeteksi penipuan tersebut. Akan tetapi, ketika memeriksa pinjaman yang meragukan, auditor bank tidak memeriksa semua pinjaman, dan umumnya memfokuskan pada pinjaman yang jauh lebih besar daripada pinjaman yang dipertanyakan. Selain itu, Greater Provdience baru saja menghapuskan rencana pelayanan computer dengan bank local untuk kepentingan bank diluar Negara bagian tersebut, dan perubahan ini mungkin telah mengurangi keefektifan prosedur pengendalian bank. Akhirnya staf analis kredit bank sering dirotasi, sehingga tindak lanjut untuk pinjaman yang dipertanyakan menjadi lebih sulit. Catatan pengadilan menunjukan bahwa Guisti sering berjud dan menggunakan dana dari penggelapan uang untuk membayar utang judinya. Secara keseluruhan, bank kehilangan $624.000. Perusahaan persekutuan (bonding company), Hartfod Accident and Indemnity Company, menutupi kerugian yang kurang dari $1,83 juta dilar dari jumlah keseluruhan pinjaman yang jatuh tempo. Menurut laporan keuangan yang disediakan oleh pejabat Geater Providience, bank memiliki asset 200 juta dolar dan pinjaman beredar sebesar 184 juta dolar pada akhir tahun 1987. Bank tersebut memiliki delapan cabang di area Providience. Bank itu mengalami publisitas buruk lainnya selama periode tesebut. Pada tahun 1985, bank itu didenda $50.000 setelah terbukti bersalah atas kelalaian untuk melaporkan berbagasi transaksi tunai yang melebihi $10.000, yang termasuk tindakan pidana. Pada tahun 1986, setelah melalui perjuangan public yang panjang dengan Kejaksaan Umum Negara Bagian Arlene Violet, para pemilik bank saat itu berhasil menarik kembali kepimilikan bank dari public (taken private). Negara bagian menuduh bank menggelembungkan asetnya dan terlalu melebihkan perkiraan surplus modalnya untuk membuat neracanya Nampak lebih kuat. Bank menyangkal tuduhan tersebut. 1. Diskusikan bagaimana Direktur Utama Greater Providence Deposit and Trust dapat memperbaiki prosedur pengendalian terhadap pencairan dana pinjaman untuk mengurangi risiko penipuan seperti yang disebutkan diatas. Bagaimana cara kasus ini menunjukkan kurangnya pemisahan tugas secara tepat? Jawab: Membatasi otoritas atau kewenangan kepada setiap supervisor yang ada dibank tersebut dengan mencabut peraturan yang dengan mudah menyetujui pinjaman konsumen sampai suatu batas jumlah tertentu tanpa harus meminta persetujuan dari komite pinjaman. Hal ini yang menyebabkan mudahnya penyelewengan dana yang terjadi dibank tersebut dan hasilnya akan sulit dideteksi apa hal tersebut benar penipuan atau bukan. 2. Diskusikan bagaimana Greater Providence dapat memperbaiki prosedur analisis kreditnya pada kantor pusat bank untuk mengurangi risiko penipuan. Apakah Rotasi tugas staf analis kredit merupakan ide yang bagus? Mengapa dan mengapa tidak? Jawab: Lebih baik dibatasi kewenangan yang ada pada supervisor, biarpun orang tersebut sudah lama bekerja dan mungkin bisa dipercaya tapi kalau untuk soal uang manusia akan sangat lemah untuk menolak, dan akan sangat mudah berbuat kejahatan atau kriminal. Hal seperti ini sering sekali terjadi didunia modern seperti sekarang ini. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menugaskan para auditor internal bank yang terpercaya disetiap kantor cabang bank agar semua bisa terkontrol dengan baik. Setelah audit yang dilakukan bisa langsung dilaporkan ke direktur utama bank tersebut. Kalau menurut yang saya baca itu merupakan ide yang kurang bagus. Mengapa?? Karena setiap penggantian analis kredit bank tersebut menyulitkan tindak lanjut bagi analis kredit barunya. Karena setiap penggantian tersebut meninggalkan masalah-masalah pinjaman yang terjadi dibank tersebut. Hasilnya pun akan sangat berdampak buruk bagi kinerja pinjaman bank tersebut 3. Diskusikan apakah auditor Greater Providence seharusnya telah mampu mendeteksi penipuan ini atau tidak? Jawab: Seharusnya telah mampu mendeteksi karena ketika memeriksa pinjaman yang meragukan, auditor bank tidak memeriksa semua pinjaman, dan umumnya memfokuskan pada pinjaman yang jauh lebih besar daripada pinjaman yang dipertanyakan. Selain itu, Greater Providence baru saja menghapuskan rencana pelayanan computer dengan bank local untuk kepentingan bank diluar Negara bagian tersebut, dan perubahan ini mungkin telah mengurangi keefektifan prosedur pengendalian bank. 4. Apakah ada petunjuk bahwa lingkungan pengendalian di Greater providence kurang baik? Apabila ada, bagaimana kontribusinya terhadap penggelapan uang tersebut? Jawab: Ada , mudahnya seorang supervisor memanipulasi data pinjaman uang pada bank tersebut karena bagian analis internal kurang teliti menangani penggelapan uang yang dilakukan oleh supervisor tersebut. Dan hasilnya pun bisa dilihat dengan 67 kasus pinjaman fiktif yang merugikan bank tersebut hingga $1,83 juta dollar dari kurun waktu selama 3 tahun

tugas SIA

December 1, 2010

sebagian besar ahli tetap berpendapat bahwa penipuan computer yang diungkap ke public hanya menunjukan punkak dari gunung es walaupun kabanyakan orang menganggap bahwa ancaman terbesarnya atas keamanan computer sebagai ancaman eksternal ancaman yang lebih berbahaya sebenarnya dating dari pihak internal. Pihak manajemen harus menyadari masalah ini dan mengembangkan serta melaksanakan program untuk menangani berbagai jenis penipuan computer.

diminta:

Jelaskan bagamana setiap jenis penipuan berikut ini dilakukan dengan menggunakan format yang tersedia. Jelaskan pula metode perlindungan yang berbeda dari setiap penipuan dan jelaskan cara bekerjanya

Jenis penipuan:

a. manipulasi input

b. perubahan program

c. perubahan file

d. pencurian data

e. sabotase

f. pencurian waktu computer

2. Beberapa tahun lalu berita mulai tersebar tentang virus computer yang bernama Michaelangelo yang ditetapkan untuk menyala pada tanggal 6 maret hari ulang tahun seniman Italia yang terkenal itu. Virus itu sendiri telah tersebar melalui disket yang digunakan dengan PC ketika software yang berisi virus masuk kedalam system computer. virus tersebut akan masuk ke sector boot system operasi computer pada tanggal bersejarah tersebut. Virus tersebut akan melepaskan dirinya menentukan fungsi boot system dan menghancurkan sebuah data. ketika tanggal 6 maret tiba virus tersebut melakukan sedikit kerusakan. Teknik pencegahan telah membatasi kerusakan hanya pada computer bisnis atau personal yang terisolasi. walaupun kegemparan yang diakbitkan oleh virus tersebut sebagian besar tidak nyata. Michaelangelo membantu public pengguna computer menyadari kerentanan system mereka sendiri atas serangan dari pihak luar

diminta:

a. Apakah yang disebut dengan computer virus itu? Sebutkan paling tidak 3 alasan mengapa tidak ada system yang benar-benar aman dari virus computer

b. Mengapa virus mewakili ancaman serius terhadap system informasi? Kerusakan apakah yang dapat dilakukan virus pada system computer?

c. Mengapa sebuah virus seringkali diklasifikasikan sebagai kuda troya?

d. Langkah-langkah apakah yang dapat dilakukan orang-orang dan berbagai perusahaan untuk mencegah penyebaran atau reproduksi sebuah virus komputer

penipuan dan pengamanan komputer

November 1, 2010

nama : eka saputra

nmp : 30108675

kelas : 3DB03

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER
PENDAHULUAN
Penipuan adalah sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat, dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan.
Baik seseorang di dalam suatu organisasi maupun pihak eksternal dapat melakukan penipuan. Penipuan internal dapat dibedakan menjadi dua kategori: penggelapan asset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan asset, atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi.
Penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau penghilangan, yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material.

PROSES PENIPUAN
Tiga karakteristik yang sering dihubungkan kebanyakan penipuan, yaitu:
1. Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data.
2. Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
3. Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN
Tekanan
Tekanan adalah motivasi seseorang untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan, atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Tekanan keluarga atau rekan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tantangan adalah motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang untuk mengalahkan sistem.
Peluang
Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal. Sebuat fitur pengendalian yang kurang di banyak perusahaan adalah pemeriksaan latar belakang seluruh calon pegawai. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berlebihan atas pegawai utama, personil supervise yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai yang tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.
Banyak juga penipuan yang terjadi ketika pegawai membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau pemasok. Penipuan juga dapat terjadi ketika sebuah krisis muncul dan perusahaan tidak memperhatikan prosedur pengawasan normalnya.
Rasionalisasi
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang ilegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas.
Penipuan terjadi ketika orang mengalami tekanan yang tinggi, peluang yang besar, dan kemampuan untuk merasionalisasikan integritas pribadi mereka. Penipuan cenderung tidak terjadi ketika orang mengalami sedikit tekanan, peluang kecil untuk melakukan dan menyembunyikan penipuan, serta adanya integritas tinggi yang membuat seseorang cenderung tidak melakukan rasionalisasi atas penipuan.

PENIPUAN KOMPUTER
Secara khusus penipuan mencakup hal-hal berikut ini:
Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.
Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau pencurian waktu komputer.
Pencurian atau perusakan hardware komputer.
Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam melakukan tindak pidana.
Keinginan untuk secara ilegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan komputer.
Salah satu jenis penipuan komputer, yaitu spionase ekonomi yaitu pencurian informasi dan hak cipta intelektual, meningkat sebesar sedang berkembang sangat cepat.
Klasifikasi Penipuan Komputer
Salah satu cara untuk menggolongkan penipuan komputer adalah dengan menggunakan model pemrosesan data: input, pemroses, perintah komputer, data yang disimpan, dan output.
Input. Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input komputer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan komputer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi sehingga mereka bisa menutupi langkah mereka.
Pemroses. Penipuan komputer dapat dilakukan melalui penggunaan sistem tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa komputer.
Perintah komputer. Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan.
Data. Penipuan komputer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan, mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi.
Output. Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cra mencuri atau menyalahgunakan output sistem. Output sistem biasanya ditampilkan pada layer atau dicetak di kertas. Layar komputer dan output cetakan merupakan subjek bagi mata-mata penasaran dan salinan tidak sah, kecuali jika mereka dijaga dengan memadai.

PENIPUAN DAN TEKNIK PENYALAHGUNAAN KOMPUTER
Berbagai teknik dalam penyalahgunaakan komputer adalah sebagai berikut: Kuda troya, pembulatan ke bawah, teknik salami, pintu jebakan, serangan cepat, pembajakan software, kebocoran data, menyusup, penyamaran atau peniruan, rekayasa social, bom waktu logika, hacking atau cracking, pencarian, menguping, serangan penolakan pelayanan, terorisme internet, kesalahan informasi internet, penjebolan password dan spamming.

VIRUS KOMPUTER
Virus komputer adalah segmen dari kode pelaksanaan yang meletakkan dirinya pada software. Terdapat beberapa cara komputer dapat terinfeksi: dengan membuka lampiran e-mail yang berisi virus, membuka file yang berisi virus, melakukan boot atau menyalakan dari awal komputer dengan menggunakan disket yang telah terinfeksi, dan menjalankan program yang telah terinfeksi.

MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER
Langkah-langkah untuk meningkatkan integritas pegawai dan mengurangi kemungkinan terjadinya penipuan oleh pegawai melalui cara yang dijelaskan dalam bagian berikut ini:
1. menggunakan cara-cara yang benar dalam mempekerjakan dan memecat pegawai,
2. mengatur para pegawai yang merasa tidak puas,
3. melatih para pegawai mengenai standar keamanan dan pencegahan terhadap penipuan,
4. mengelola dan menelusuri lisensi software
5. meminta menandatangani perjanjian kerahasiaan kerja,
6. meningkatkan kesulitan melakukan penipuan,
7. mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat,
8. memisahkan tugas,
9. meminta pegawai mengambil cuti dan melakukan rotasi pekerjaan,
10. membatasi akses ke perlengkapan komputer dan file data,
11. mengenkripsi data dan program,
12. mengamankan saluran telepon,
13. mengamankan sistem dari virus,
14. mengendalikan data yang sensitif,
15. mengendalikan komputer laptop,
16. mengawasi informasi hacker,
17. memperbaiki metode deteksi,
18. sering melakukan audit,
19. mempekerjakan pegawai khusus untuk keamanan komputer,
20. membuat saluran khusus untuk pengaduan penipuan,
21. mempekerjakan konsultan komputer,
22. mengawasi kegiatan sistem,
23. mempekerjakan akuntan forensic,
24. menggunakan software pendeteksi penipuan,
25. mengurangi kerugian akibat dari penipuan, dan
26. menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.

 

Analisa sistem informasi

October 25, 2010

PENGERTIAN
SISTEM DAN ANALISIS SISTEM
1. DEFINISI SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
– Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.
– Sistem Akuntansi
LUDWIG VON BARTALANFY.
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
ANATOL RAPOROT.
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu
sama lain.
L. ACKOF.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
􀂃 Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 2
􀂃 Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :
a. SISTEM FISIK (PHYSICAL SYSTEM) :
Kumpulan elemen-elemen / unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain
secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh :
– Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan
transportasi .
– Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk
menjalankan pengolahan data.
b. SISTEM ABSTRAK (ABSTRACT SYSTEM) :
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak
dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Contoh :
Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
2. MODEL UMUM SISTEM
Model Sistem Sederhana
input proses output
Contoh :
– Program perhitungan Basic kita masukkan, setelah dijalankan kita dapatkan
hasilnya.
– Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai semester (berupa
laporan).
Sistem dengan banyak Input dan Output
Input1 Output 1
Input2 PROSES Output 2
…. ……..
Input n Output n
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 3
Contoh :
Matriks → masukannya banyak, keluarannyapun banyak.
3. KARAKTERISTIK SISTEM
a. Organisasi
b. Interaksi
c. Interdependensi
d. Integrasi
e. Tujuan pokok
a. Organisasi
Mencakup struktur dan fungsi organisasi.
Contoh :
– struktur
DIRUT
MRKT PROD ADM SUB SISTEM
BAG.SUBSISTEM
– Fungsi
Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun
sub bagian.
Contoh :
– Fungsi direktur utama.
bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang
dipimpinnya.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 4
– Fungsi departemen marketing.
bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan
mencari langganan pembeli.
– Fungsi departemen keuangan dan administrasi.
bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan.
b. Interaksi
Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
Contoh :
SA dengan bagian P dengan bagian DE dan sebaliknya.
SA : Sistem Analis, P : Programmer, DE : Data entry.
c. Interdependensi
Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya.
Contoh :
Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan bagian
keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer.
d. Integritas
Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.
Contoh :
Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu
menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan kerjasama
dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.
e. Main Objection (Tujuan Utama)
Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.
Contoh :
Suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 5
4. KLASIFIKASI SISTEM
A. DETERMINISTIK SISTEM.
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat
ditentukan/ diketahui dengan pasti.
Contoh :
– Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian
instruksinya.
– Sistem penggajian.
B. PROBABILISTIK SISTEM.
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
Contoh :
– Sistem penilaian ujian
– Sistem pemasaran.
C. OPEN SISTEM.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.
Contoh :
Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam
menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang
tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)
D. CLOSED SISTEM.
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi
atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contoh :
Reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 6
E. RELATIVELY CLOSED SISTEM.
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruhpengaruh
lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar
yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .
Contoh :
Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan
sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan
sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
F. ARTIFICIAL SISTEM.
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan
kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain
tiruan yang ada di alam.
Contoh :
– Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah –
olah berpikir.
– Sistem robotika.
– Jaringan neutral network.
G. NATURAL SISTEM.
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
Contoh :
Laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.
H. MANNED SISTEM.
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini
dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :
H.1. Sistem manusia-manusia.
Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.
H.2. Sistem manusia-mesin.
Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 7
H.3. Sistem mesin-mesin.
Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai
dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk
memonitor sistem.
Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.
Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi,
dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik
yang berat.
Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode ” Relatively Closed dan
Deterministik Sistem “, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah
meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.
Contoh :
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer
biasanya ” Relatively Closed dan Deterministik “, tetapi faktor manusia
sebagai pengelolanya adalah ” Open dan Probabilistik Sistem “.
5. METODE SISTEM
A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya
tidak diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani )
sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini
terdapat pada subsistem tingkat terendah.
Contoh :
Bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
masukan yang
sudah terdefinisi
pengolah yang tidak
terdefinisi
keluaran yang
sudah terdefinisi
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 8
B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi
pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem.
– sistem apa yang diterapkan.
– batasannya.
– apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan dari sistem.
– output yang dihasilkan dari isi sistem.
– fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan.
c. – bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa
tujuan dari masing-masing bagian tersebut.
– tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas.
– cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem
lain.
d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling
berhubungan menjadi satu kesatuan.
6. PENGERTIAN ANALISIS SISTEM
Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang
membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis.
Ada yang mendefinisikan sistem analis sebagai :
– Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya
untuk memecahkan masalah-masalah bisnis dibawah petunjuk manajer
sistem.
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 9
– Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan si
pemakai sistem (user) kedalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh
programmer dan diawasi oleh manajemen.
Pengertian sistem analis ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Manajemen
Sistem
7. FUNGSI SISTEM ANALIS
Fungsi Sistem Analis :
– Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user.
– Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan user.
– Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
– Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan
permintaan user.
Manajemen
User Analis Sistem Programmer
Analisis dan Perancangan Sistem Minggu Ke 1 Halaman 10
EVALUASI :
1. Sebutkan syarat-syarat dari sebuah sistem.
2. Sebutkan perbedaan antara interdependensi dan integritas yang terdapat pada
karakteristik sistem.
3. Sebutkan perbedaan antara blackbox approach dan analytic system, serta berikan
contoh.
4. Sebutkan fungsi dari sistem analis.

Mahasiswa dan Nasionalisme

May 26, 2010

Bentuk kecintaan kepada suatu Negara nya menjadi sebuah tanggungjawab yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga Negara sebagai bentuk kontribusi terhadap wilayah tempat ia hidup dan berkehidupan. Sudah sewajaranya memang rasa cinta ini dikembangkan sejak dini untuk memberikan suatu semangat bela Negara dan semangat filantropi terhadap Negara tercinta. Makna mendalam ini tentunya bisa diimplementasikan dalam berbagai bentuk, akan tetapi semangat yang dibangun adalah semangat untuk senantiasa melakukan pengembangan diri dan pengembangan komunitas sebagai bentuk kecintaan terhadap Negara.

Pemuda saat ini mempunya berbagai perspektif tentang apa itu cinta tanah air. Luasnya spectrum perspektif ini dikarenakan adanya suatu ketidakpercayaan pemuda terhadap negaranya sendiri. Hal ini bisa terbangun akibat pemuda tidak merasakan langsung apa yang telah diberikan oleh Negara untuk dirinya. Tentu sangat disayangkan jika semangat nasionalisme ini tidak terbangun, bisa jadi di masa yang akan datang, Indonesia akan diisi oleh orang-orang opurtunis yang hanya mementingkan keuntungan sesaat. Gejala seperti ini sudah terjadi, dimana bisa kita lihat para birokrat Negara ini tidak pernah mau untuk melakukan investasi jangka panjang untuk Indonesia, karena jelas tidak menguntungkan secara langsung untuk dirinya.

Perlu diakui memang luasnya spectrum perspektif nasionalisme ini ternyata berdampak pada lebih banyaknya pemuda yang lebih mementingkan dirinya ketimbang Negara. Mereka hanya menganggap dirinya “numpang” hidup di suatu wilayah tanpa ada tanggung jawab untuk menjaga dan membela Negara nya. Permasalahan ini tentu harus diselesaikan dengan membangun jiwa Negarawan diantara para pemuda yang nantinya akan jadi agen pengubah bangsa di masa yang akan datang.

merdekaLangkah awal yang perlu dikembangkan adanya suatu proses pendidikan dan pembudayaan yang baik sejak sekolah dasar. Dimana pendidikan kewarganegaraan tidak hanya sebagai mata pelajaran yang lepas lalu saja. Akan tetapi, menjadi sebuah mata pelajaran untuk “mendoktrin” jiwa Negarawan diantara para pelajar di Indonesia. Cara ini terbukti sukses di Republik Rakyat Cina, dimana ada mata pelajaran khusus untuk menanamkan semangat komunisme. Sehingga di masa yang akan datang akan timbul suatu kecintaan mendalam terhadap Negara Indonesia.

Bentuk dari pembuktikan rasa Nasionalisme kini tentu berbeda dengan yang dilakukan oleh pejuang kita di masa lalu. Pejuang kemerdekaan dan revolusi lebih banyak mengedepakan perjuangan fisik sebagai bentuk Nasionalisme. Atau saat pejuang reformasi melawan rezim, pergerakan dengan mobilisasi massa menjadi pilihan untuk menumbangkan rezim yang memimpin secara tidak adil.

Masa kini adalah masa globalisasi informasi dan kompentensi. Sudah sewajarnya pembuktian Nasionalisme dilakukan dalam bentuk karya nyata dan prestasi yang mampu menjadikan sebuah Inspirasi bagi banyak orang. Mengejar prestasi secara akademik dengan pembuktian hasil yang memuaskan merupakan bentuk Nasionalisme jika diiringi dengan semangat inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan masyarakat. Mahasiswa kini dituntut mampu membuat karya nyata yang bisa bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. Mahasiswa tidak boleh lagi berpikir tentang pekerjaan apa yang akan didapatkannya setelah lulus, akan tetapi mahasiswa dituntut untuk berpikir keras agar mampu membuka lapangan pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Disinilah peran mahasiswa masa kini dan masa depan, dimana mampu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan masyarakat, mampu membangun opini positif di masyarakat dan mampu menginspirasi masyarakat agar memiliki suatu perspektif positif terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik.

Makna dan Sejarah Nasionalisme Indonesia
Ketika berbicara mengenai nasionalisme dalam konteks Indonesia pada saat ini, tentunya tidak terlepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan perkembangan kontemporer kita saat ini. Kedua hal ini masih terus mempengaruhi nasionalisme, baik itu dari aspek definisi atau aspek praktikal, dan tidak hanya saling mempengaruhi, namun juga akan memunculkan silang pendapat antara golongan yang berusaha menghidupkan kembali romantisme masa lalu dan golongan yang berusaha memahami realitas pada saat ini.

Perdebatan antara sejarah dan perkembangan saat ini dan kemudian muncul pro-kontra antara golongan yang satu dengan yang lain akan selalu memunculkan sebuah pertanyaan besar, yaitu: masih relevankah nasionalisme untuk Indonesia? Pertanyaan yang sebenarnya hanya membutuhkan kalimat selanjutnya yang cukup panjang ini, seakan tidak pernah tenggelam di antara isu-isu lain yang berkembang, karena pada akhirnya isu-isu tersebut bisa dikaitkan dengan nasionalisme.

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Wikipedia, 2006). Dalam konteks Indonesia, pengertian ini dapat kita cocokkan dengan sejarah Indonesia ketika tahun 1945, yang pada saat itu para pendiri bangsa berusaha membuat sebuah nasionalisme yang dapat mempersatukan seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah jajahan Belanda. Nasionalisme yang kemudian dihasilkan adalah sebuah nasionalisme yang berdasarkan kepada kesamaan nasib. Konsep yang dihasilkan para pendiri bangsa tersebut, berhasil untuk mempersatukan wilayah yang kita kenal sebagai Indonesia pada saat ini.

Nasionalisme akan mudah untuk dimengerti dan diimplementasikan jika ada musuh bersama. Jika musuh ini hilang, maka ikatan nasionalisme akan mengendur dengan sendirinya. Preseden yang muncul di Indonesia mempertegas pendapat ini. Jika kita melihat ke tahun 1940-an, ketika Belanda masih berusaha menguasai Indonesia melalui Agresi Militer I dan II, nasionalisme di kalangan masyarakat masih kuat, sehingga perjuangan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949 membuahkan hasil diakuinya kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara. Namun pasca-KMB 1949, Indonesia kehilangan musuh bersama dan golongan-golongan dalam masyarakat lebih mengutamakan kepentingan kelompok yang ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet selama masa tersebut. Nasionalisme sempat muncul meski sebentar, ketika Indonesia mengeluarkan sikap politik luar negeri terhadap Malaysia dengan Dwikora. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena kondisi internal dalam Indonesia memang sedang rapuh. Setelah itu, nasionalisme dapat dimunculkan kembali ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) dijadikan sebagai musuh bersama karena dianggap sebagai biang keladi Gerakan 30 September. Lebih dari 30 tahun kemudian, Indonesia memperoleh kembali sebuah musuh bersama, yaitu Orde Baru, sehingga gerakan nasionalisme dapat menghasilkan reformasi dan demokrasi yang selama 30 tahun dikebiri. Namun ketika musuh bersama tersebut telah berhasil dilumpuhkan, kepentingan kelompok kembali muncul mengesampingkan nasionalsime itu sendiri.

Kejadian-kejadian historis di Indonesia tersebut mempertegas bahwa nasionalisme dapat secara efektif diimplementasikan apabila masyarakat dalam sebuah negara memiliki musuh bersama.

Nasionalisme Kini dan Gerakan Mahasiswa
Dari preseden yang ada mengenai nasionalisme, musuh bersama menjadi sebuah kebutuhan jika nasionalsime ingin mempunyai tempat dalam kehidupan Indonesia. Namun pencarian terhadap musuh bersama ini tidaklah sekadar mencari subyek ataupun obyek yang sekadar dijadikan tumbal caci maki oleh civil society (yang di dalamnya terdapat juga gerakan mahasiswa), melainkan juga harus mencari subyek atau obyek yang memang harus dijadikan musuh bersama karena pengaruhnya yang buruk bagi masyarakat. Nasionalisme akan selalu berkaitan erat dengan masalah kedaulatan sebuah negara. Kedaulatan adalah sebuah hal yang mutlak dimiliki oleh sebuah negara dan tidak bisa diganggu gugat oleh negara atau pihak manapun. Pada perkembangan saat ini, kedaulatan negara tidaklah lagi menjadi hal yang mutlak untuk dipraktekkan. Karena dengan munculnya berbagai macam organisasi internasional (OI) dan semakin kuatnya posisi tawar negara-negara maju di dalam OI tersebut, kedaulatan negara menjadi semakin kabur. Prinsip koordinatif yang dikembangkan ketika awal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) muncul menggantikan Liga Bangsa-bangsa (LBB) tidak lagi tegas jika sudah berhadapan dengan kepentingan negara-negara besar. Nasionalisme telah digantikan oleh globalisasi sedikit demi sedikit. Globalisasi yang lahir dari budaya sebuah bangsa, dan dijadikan budaya tunggal dunia. Indonesia terkena dampak dari globalisasi ini. Hukum positif Indonesia tidak lagi menjadi kewenangan legislatif, melainkan harus mematuhi regulasi internasional yang dihasilkan oleh OI yang dikontrol oleh negara-negara maju.

Nasionalisme sebuah bangsa menentukan arah pergerakan bangsa tersebut kepada pilihan yang lebih buruk atau baik. Negara-negara maju pada saat ini menekankan pentingnya nasionalisme ketika mereka sedang berada dalam posisi sebagai negara sedang berkembang. Ketika posisi mereka berubah, nasionalisme mereka tidak ikut berubah dan justru berusaha menyebarkan nasionalisme mereka ke negara lain. Jadi, ketika muncul pertanyaan: masih relevankah nasionalisme untuk Indonesia, hal ini harus dijawab dengan mudah jika melihat preseden dan memiliki visi yang tegas mengenai bangsa ini. Bangsa yang tidak memiliki kedaulatan penuh atas wilayahnya, akan selalu menjadi bangsa kelas dua di lingkungan internasional, akan selalu menjadi bangsa konsumtif yang dependen terhadap negara lain. Kedaulatan penuh dapat diwujudkan jika masyarakat dalam suatu bangsa memiliki visi yang kuat untuk mengarahkan bangsanya menjadi lebih baik. Sebuah visi yang kuat dapat lahir jika dilandaskan dengan nasionalisme. Tanpa adanya nasionalisme, tidak akan ada visi, tidak akan ada kedaulatan, dan tidak akan ada perubahan bagi bangsa ini.

Lalu bagaimana mahasiswa Indonesia (baca: mahasiswa UKSW) mewujudkan nasionalisme yang erat kaitannya dengan musuh bersama? Tindakan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa Indonesia? Berbagai cara diwujudkan oleh civil society dalam mencari musuh pada saat ini untuk menunjukkan nasionalisme mereka, terlepas dari kepentingan yang mereka usung. Ada yang melalui tindakan elitis, persuasif, underground, sampai pada taraf anarkis. Isu yang muncul pun semakin beragam seperti program peningkatan kualitas pendidikan, penghapusan utang luar negeri, nasionalisasi perusahaan multinasional, anti OI, dan lainnya. Tindakan mewujudkan nasionalisme melalui metode-metode dan isu-isu tersebut terjadi dengan mendasar pada kondisi yang berkembang pada saat ini. Mahasiswa Indonesia tidak harus terikat dengan metode-metode dan isu-isu yang ada. Kajian ilmiah menjadi sebuah keharusan bagi mahasiswa Indonesia yang merupakan civil society berbasis kaum intelektual untuk dapat mengidentifikasi musuh bersama yang ingin dikedepankan. Tanpa adanya kajian ilmiah yang mendalam, aksi dalam mengedepankan musuh bersama untuk membangkitkan kembali nasionalisme hanya akan menjadi aksi taktis yang tak ada kontinuitasnya. Kajian ini juga tidak hanya sekadar bergerak dalam isu-isu terkini saja, namun juga harus mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang, sehingga mahasiswa Indonesia tidak tergagap-gagap untuk menghadapi perubahan masyarakat yang drastis.

Mahasiswa dan Nasionalisme
Kajian ilmiah yang menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa Indonesia dalam membangkitkan kembali nasionalisme, harus mampu diwujudkan jika mahasiswa Indonesia tidak ingin terjebak dalam romantisme masa lalu. Mahasiswa Indonesia harus sungguh-sungguh dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dirinya agar mampu membangkitkan kembali nasionalisme Indonesia. Ketika kualitas diri mahasiswa Indonesia meningkat dan kajian ilmiah semakin menguat, mahasiswa Indonesia (termasuk mahasiswa UKSW) akan mampu menjadi think tank bagi pergerakan nasionalisme di Indonesia. Semoga.

BUNG HATTA, MAESTRO BESAR DEMOKRASI

May 26, 2010

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Krawang Bekasi, Chairil Anwar (1948)
Merekalah yang menorehkan tinta sejarah di republik kita. Tinta emas yang senantiasa kita kenang dan tinta hitam yang senantiasa kita sesali. Mereka yang mendapat sebutan sebagai pejuang besar bagi bangsa Indonesia. Marilah kita lihat seorang yang telah berhasil menorehkan tinta emas pada sejarah negara kita. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Bung Hatta, seperti yang dinyanyikan oleh Iwan Fals dalam sebuah lagunya, adalah seorang yang “jujur, lugu dan bijaksana, mengerti apa yang terlintas dalam jiwa Indonesia”. Segala yang membuatnya mengerti tiap jiwa yang ada di Indonesia hanyalah kepedulian dan sensitifitas sosialnya yang sangat tinggi terhadap masyarakatnya. Semua bentuk empati dan simpatinya membuat beliau menjadi jauh lebih paham seperti apa rakyat yang dipimpinnya ketimbang pemimpin lain yang memilih gaya borjuis saat menjadi elit politik. Bung Hatta bukanlah tokoh yang suka hidup dalam gemerlap ketenaran dan kekuasaan serta hingar-bingar politik.
Inilah modal dasar yang penting bagi seorang pemimpin sejati. Pemimpin besar dunia seperti Bung Hatta dan Mahatma Gandhi memilih bersikap seperti rakyat kebanyakan sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyat yang dipimpinnya. Bung Hatta dengan penuh kesederhanaan berani menolak saat gajinya sebagai Wapres akan dinaikkan. Katanya, “Keuangan negara tidak cukup kuat, sementara banyak rakyat melarat yang memerlukan uang itu.”

Prinsip tanpa kekerasan pada diri Bung Hatta pun sebenarnya tumbuh karena rasa hormat Bung Hatta pada sesama manusia, baik kawan atau pun lawan. Walaupun Bung Hatta tidak setuju dengan pendapat seseorang, bukan berarti beliau harus membenci orang tersebut. Bung Hatta yang lembut hati, selalu mencari strategi untuk berjuang tanpa kekerasan. Senjatanya adalah otak dan pena. Beliau lebih memilih untuk menyusun strategi, melakukan negosiasi dan menulis berbagai artikel bahkan kritikan pedas untuk memperjuangkan nasib bangsa daripada melawan menggunakan kekerasan.
Muhammad Iqbal, 2004 mengatakan bahwa kekuatan Bung Hatta terletak pada artikulasi gagasan-gagasannya dalam bahasa tulisan. Bung Hatta lebih memilih tulisan dalam menyampaikan berbagai pemikirannya, baik di bidang sosial, ekonomi, politik maupun keagamaan. Hal ini berbeda dengan teman seperjuangannya seperti H. Agus Salim yang lebih dikenal sebagai orator. Taufik, 2006 mengatakan bahwa ia mengunggulkan tulisan Bung Hatta dibanding Bung Karno dari sisi akademis. “Bung Hatta betul-betul seorang ilmuwan,” ucapnya.
Bung Hatta yang dikenal jujur, sabar, cerdas, dan penuh ide pada tiap tulisannya ini memegang teguh prinsip yang diyakininya. Prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat yang dipegang beliau membuatnya berusaha untuk dapat mengakomodasi aspirasi semua golongan tanpa kecuali. Itulah sebabnya beliau memperjuangkan status Indonesia sebagai negara kesatuan yang utuh.
Kita jangan langsung menyimpulkan bahwa Bung Hatta telah melakukan kesalahan yang besar karena dianggap tidak mendukung perjuangan umat Islam ketika beliau merelakan Piagam Jakarta harus diubah dari naskah aslinya. Semua ini dilakukan Bung Hatta bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bangsa. Hal ini dilakukan Bung Hatta untuk menghormati perjuangan para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dan Sumpah Pemuda yang dianggapnya sebagai titik awal berubahnya cara perjuangan bangsa yang menjadi momen penting bersatunya bangsa Indonesia.
Semakin tipisnya rasa kesatuan dan batas toleransi tiap warga negara sekarang ini disertai dengan semakin jauhnya kesenjangan yang ada adalah sebagai akibat meluasnya konflik perseorangan menjadi konflik yang terkait dengan suku, agama, ras dan golongan tertentu. Kehendak untuk memiliki kebebasan tanpa batas dan keinginan mematikan arti suatu kritik pada orang lain mengakibatkan perbedaan pendapat lebih dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima. Selain itu, tercekiknya nafas-nafas kerohanian agama dan mulai masuknya agama sebagai alat politik dan sebagai ideologi praktis disertai dengan hancurnya cita-cita pluralisme yang diikrarkan para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 mengakibatkan kehidupan di Indonesia menjadi terkotak-kotak. Putusnya harapan terhadap demokrasi karena penyelewengan terhadap fungsi demokrasi mengakibatkan kegagalan terciptanya pemerintahan yang kuat dan efektif. Hancurnya perekonomian sebagai akibat carut-marutnya birokrasi, kekerasan dan intimidasi berkepanjangan disertai dengan kurangnya dukungan terhadap penjual kecil dan keberpihakan pada pemilik modal besar menyebabkan sulit berkembangnya usaha kecil dan bertambah kompleksnya masalah di Indonesia.
Alangkah sedihnya Bung Hatta, seandainya mereka melihat bahwa di zaman multikrisis seperti ini ternyata sense of crisis para pemimpin masih sangat rendah. Betapa sulit dimengerti ketika masih ada pejabat tinggi negara yang masih menggunakan uang negara demi kepentingan pribadi semata. Perbedaan perlakuan pemerintah terhadap para pemodal besar dan investor asing dengan para pengusaha kecil dan lokal, pengusiran dan penggusuran pedagang kaki lima tanpa adanya solusi yang pasti semakin memperjelas hilangnya rasa toleransi dan rusaknya tatanan demokrasi ekonomi yang dicita-citakan Bung Hatta.
Banyak hal yang harus kita benahi dalam membangun kembali rumah demokrasi kita, memakai atap Bhineka Tunggal Ika, dengan pondasi Pancasila, berdinding Undang-Undang Dasar 1945 dan bahan dasar toleransi. Kita berharap semua perbedaan budaya dan pendapat pada tiap warga Indonesia dapat menjadi penghias rumah yang penuh pluralisme ini.
Bung Hatta telah memberikan kita banyak teladan penting yang bisa kita aktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bung Hatta telah memperlihatkan sosoknya sebagai negarawan sejati. Tidak pernah memaksakan kehendaknya, meskipun itu diyakininya benar. Bung Hatta berpikir dan bertindak sebagai pendekar demokrasi yang berupaya memberikan pencerdasan kepada bangsanya. Mengapa Bung Hatta yang lain sulit kita temukan kembali? Apakah sosok Bung Hatta terlalu ideal bagi para negarawan-negarawan kita hari ini?

Sang Saka Merah Putih

May 26, 2010

Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.

Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.

Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari dalam kotak penyimpanannya.

Untuk keterangan teknis tentang bendera Merah Putih, silakan lihat Bendera Indonesia.

100 Tahun Kebangkitan Indonesia

May 26, 2010

Hari ini, tepat 100 tahun Kebangkitan Indonesia.

Hari ini, saya membaca banyak tulisan dengan berbagai perspektif tentang 100 tahun Indonesia. Ada yang bangga. Lebih banyak yang menggugat. Wajar. 100 tahun memperingati kebangkitan bangsa ini diikuti dengan berbagai kondisi yang tidak mengenakkan : kenaikan BBM yang biasa diikuti dengan berbagai kenaikan bahan pokok, ketersediaan pangan yang tidak memadai, pemerintah yang masih bolong dimana-mana, dan berbagai cerita sedih lainnya.

Hari ini, saya menonton acara yang spektakuler perayaan 100 tahun kebangkitan nasional yang megah ditengah himpitan yang ada.

Hari ini, dikoran saya masih membaca pro kontra banyak orang tentang berbagai kebijakan pemerintah. Ada yang mendukung dengan berbagai alasan. Ada yang mengejek dan menganggap ini hanya bagian dari persiapan kampanye 2009. Ada yang melawan dengan berbagai alasan pula.

Hari ini, saya membaca tulisan – tulisan tentang gugatan penetapan tanggal 20 Mei sebagai tanggal Kebangkitan Nasional. Well, saya tidak berani comment apa-apa. Belum cukup kompetensi saya menyikapi hal ini. Tapi, tanpa bertendensi apa-apa, buat saya tanggal hanyalah tanggal, selama esensi dari penetapan tanggal tersebut saya dapatkan.

Hari ini, saya membaca tulisan mantan presiden India, DR Abdul Kalam yang dikirimkan oleh Mas Satrio di milis Technomedia.

Hari ini saya membaca tulisan mas Yodhia yang bermimpi dengan Chindianesia, kebangkitan Indonesia 20 tahun yang akan datang.

Saya tak ingin berpolemik dengan berbagai carut marut yang ada. Saya hanya seorang individu, yang isinya cuma banyak mengeluh dan belum banyak berkontribusi. Tapi sudahlah. I just wanna do the best i can. As simple as that. This is me, ordinary peopleyang bermimpi menjadi extraordinary, hidup dinegara extraordinary yang belum mampu lepas dari banyak ketidakmampuan.

Saya hanya ingin berbuat. Cuma warga negara yang tetap bangga dan percaya dengan masa depan sebuah republik bernama Indonesia. Cuma individu yang percaya bahwa perbaikan tidak mungkin terjadi dalam energi pesimistis dan ketidakpercayaan diri. Yang percaya bahwa protes apapun tetap perlu dilakukan sebagai fungsi kontrol sosial, sebagaimana kepercayaan yang coba saya bangun bahwa ditengah kebrengsekan pemimpin negeri ini masih ada sebagian diantara mereka yang benar-benar ingin negeri ini maju.

At least, saya belum mampu menciptakan eforia kebanggaan sebagaimana yang dilakukan oleh srikandi-srikandi pebulu tangkis Indonesia.

Saya percaya kebangkitan ini bukan sekedar eforia. Saya percaya, Indonesia akan berada dalam lingkaran negara adidaya. Suatu saat nanti? Kapan? Time will tell. Its depend on us, right?

So. Mari berbuat, berbuat dan berbuat. Tidak ada perubahan yang mungkin terjadi tanpa bertindak.